Proses menjalankan usaha laundry tentu tidak luput dari adanya pengelolaan keuangan. Melalui laporan keuangan laundry, anda akan mengetahui biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan serta berapa jumlah perolehan pendapatan pada periode tertentu. Sehingga sangat penting untuk mengetahui seberapa banyak perolehan keuntungan untuk menghindari adanya kemungkinan kerugian.

Laporan keuangan bisnis sendiri merupakan rekapan yang dibuat oleh pengelola keuangan usaha laundry sebagai informasi bagi pemilik usaha, manajemen, investor, dan pemerintah (dalam hal kantor pajak). Sehingga proses pengelolaannya memang membutuhkan ketelitian dalam menjalankannya.

Seluruh pengeluaran sekecil apapun wajib dicatat untuk menghindari adanya kecurangan terhadap pegawai laundry. Pengeluaran juga penting untuk dicatat agar anda mengetahui perbandingan pemasukan dengan pengeluaran, sehingga anda dapat merekap pendapatan bersih secara keseluruhan.

Namun, tak jarang laporan keuangan ini kerap kali disusun secara asal sehingga mengakibatkan kerugian yang tidak disadari. Hal ini menjadi masalah besar jika terus dibiarkan, sehingga para pemilik bisnis perlu mengetahui bagaimana cara tepat membuat dan mengelola laporan keuangan laundry dengan sebaik mungkin.

Berikut Ini Cara Mengelola Laporan Keuangan Laundry yang Wajib Anda Ketahui

  • Membuat Laporan Pada Neraca Perusahaan

laporan keuangan laundry

Sumber foto: Canva

Laporan neraca perusahaan menjadi laporan keuangan laundry pertama yang perlu dibuat dalam sebuah bisnis. Dimana laporan ini meliputi aset lancar, termasuk didalamnya adalah kas, piutang usaha, utang, bank, persediaan perlengkapan laundry, uang muka, uang sewa, pembelian, dan jumlah aset.

  • Mengetahui Aset Tetap yang Dimiliki

Aset bisnis laundry terdiri dari kendaraan (khususnya untuk laundry antar-jemput), seluruh peralatan laundry (mesin cuci, mesin pengering, setrika, dan lain sebagainya), akumulasi penyusutan peralatan laundry, akumulasi penyusutan kendaraan, akumulasi penyusutan mebel dan peralatan kantor, mebel dan peralatan kantor, serta jumlah dan total aset.

  • Menghitung Kewajiban Bisnis

Ada beberapa kewajiban yang harus dibayarkan dalam menjalankan usaha laundry, kewajiban ini juga tak luput dalam mengelola laporan keuangan laundry. Yang termasuk kewajiban diantaranya adalah utang usaha, jumlah kewajiban, hingga pajak.

Hutang menjadi salah satu beban perusahaan di awal menjalankan bisnis, dimana hutang biasanya digunakan untuk membayar keperluan usaha yang tidak tertutup karena persediaan modal yang tidak mencukupi. Sehingga akan lebih baik jika anda memperhitungkan seluruh biaya yang dibutuhkan untuk membuka usaha laundry agar tidak memiliki hutang. Hindari memaksakan diri untuk membeli keperluan laundry secara berlebih.

  • Mengetahui Ekuitas

Laporan keuangan laundry yang satu ini terbentuk dari modal laba ditahan, laba rugi bersih, jumlah ekuitas, total kewajiban, dan ekuitas itu sendiri.

  • Mengetahui Laba-Rugi

laporan keuangan laundry

Sumber foto: Canva

Laporan keuangan laundry terakhir adalah anda harus mengetahui laba-rugi usaha. Dimana didalamnya mencakup harga pokok pendapatan dan biaya usaha serta pendapatan yang diperoleh dari operasional bisnis.

Pendapatan sendiri merupakan pemasukan yang diterima oleh jasa laundry dari pelanggan. Harga pokok pendapatan adalah perlengkapan untuk mencuci, seperti deterjen, pelembut pakaian, parfum laundry, dan lain sebagainya. Jumlah harga pokok dan laba kotor pendapatan (diperoleh dari Pendapatan Jasa Laundry – Jumlah Harga Pokok).

Sedangkan biaya usaha meliputi; gaji karyawan, alat tulis kantor, uang makan, pulsa, telepon, listrik, service peralatan laundry, hingga laba bersih usaha (Laba Kotor Pendapatan – Jumlah Biaya Usaha).

 

Baca juga: 7 Tahapan Bisnis Laundry yang Perlu Diketahui

Baca juga: 7 Cara Membangun Usaha Laundry dengan PD!

Cek juga Youtube Saku Saku Laundry | Youtubedi: