Bisnis laundry merupakan salah satu usaha yang menjanjikan, terutama di daerah perkotaan dan kawasan padat penduduk. Permintaan yang stabil membuat banyak orang tertarik untuk memulai usaha ini. Namun, satu hal yang sering diabaikan oleh pelaku usaha adalah pengelolaan keuangan bisnis laundry yang baik.
Tanpa pengelolaan keuangan yang tepat, bisnis laundry yang tampaknya menguntungkan bisa saja mengalami kerugian atau bahkan bangkrut. Berikut adalah beberapa kesalahan dalam mengelola keuangan bisnis laundry yang wajib dihindari.
Mencampur Keuangan Pribadi dan Bisnis
Kesalahan paling umum yang dilakukan pemilik usaha kecil adalah mencampur keuangan pribadi dan bisnis. Hal ini membuat pemilik sulit memantau apakah bisnis sebenarnya menghasilkan keuntungan atau tidak. Misalnya, uang hasil pembayaran pelanggan digunakan langsung untuk keperluan pribadi tanpa pencatatan yang jelas. Solusinya, pisahkan rekening bank antar dan bisnis, serta catat setiap transaksi dengan rapi.
Tidak Mencatat Arus Kas
Tidak mencatat pemasukan dan pengeluaran secara detail adalah kesalahan fatal. Banyak pemilik laundry yang hanya mengandalkan ingatan atau mencatat seadanya. Padahal, arus kas sangat penting untuk mengetahui kondisi keuangan bisnis laundry. Dengan pencatatan yang tepat, pemilik bisa melihat kapan harus berhemat, kapan harus membeli stok, dan kapan waktunya ekspansi. Hal ini dapat Anda lakukan dengan mudah menggunakan aplikasi Saku Laundry. Aplikasi ini memudahkan pencatatan uang masuk dan keluar.
Mengabaikan Biaya Operasional Kecil
Sering kali, biaya operasional kecil seperti detergen, plastik pembungkus, listrik atau air dianggap remeh. Padahal, jika diakumulasi, pengeluaran ini bisa memakan persentase besar dari pendapatan. Mengabaikan biaya-biaya kecil ini dapat membuat laporan keuangan bisnis laundry tidak akurat, sehingga strategi bisnis menjadi tidak tepat.
Tidak Membuat Anggaran
Tanpa anggaran, pemilik usaha sulit mengontrol pengeluaran. Anggaran untuk menentukan batas maksimal pengeluaran dalam setiap kategori seperti pembelian bahan, gaji pegawai, dan perawatan mesin. Tanpa panduan ini, pengeluaran bisa membengkak dan menggerus keuntungan.
Tidak Menghitung Penyusutan Aset
Peralatan laundry seperti mesin cuci dan pengering memiliki masa pakai dan akan mengalami penyusutan. Banyak pelaku usaha yang tidak menghitung ini dalam laporan keuangan mereka. Akibatnya, saat mesin rusak dan perlu diganti, mereka tidak punya dana cadangan. Padahal, alokasi dana penyusutan penting untuk menjaga kesinambungan operasional bisnis.
Kurang Memahami Pajak Usaha
Banyak pengusaha laundry yang belum memahami kewajiban pajak secara menyeluruh. Mereka bisa saja terlambat membayar atau bahkan tidak membayar pajak karena tidak tahu prosedur atau jumlah yang harus dibayarkan. Hal ini bisa berujung pada denda atau masalah umum. Maka penting untuk berkonsultasi dengan ahli pajak atau belajar dasar-dasar perpajakan bisnis kecil.
Mengabaikan Laporan Keuangan Berkala
Laporan keuangan bisnis laundry seperti laporan laba rugi dan neraca sering diabaikan karena dianggap rumit. Padahal, laporan ini sangat penting untuk mengetahui kondisi bisnis secara menyeluruh. Dengan laporan yang akurat, pemilik bisnis membuat keputusan bisnis yang lebih tepat dan strategis.
Pengelolaan keuangan adalah tulang punggung dari kelangsungan bisnis laundry. Kesalahan-kesalahan seperti mencampur keuangan bisnis laundry, tidak mencatat transaksi, atau mengabaikan penyusutan bisa berdampak serius terhadap keberlangsungan usaha. Oleh karena itu, pemilik bisnis laundry harus mulai disiplin dalam mengatur keuangan sejak awal. Dengan manajemen keuangan yang baik, bisnis laundry bukan hanya bisa bertahan, tapi juga berkembang secara berkelanjutan.
Baca juga: Tips Mengirit Budget Laundry Tanpa Mengurangi Kualitas Cucian
Baca juga: Aplikasi Laundry Online: Solusi Cerdas untuk Menghemat Waktu dan Tenaga
Cek Youtube kami di: Youtube Saku Laundry

Recent Comments